Mandul
menjadi kata-kata yang sangat tidak enak didengar bagi pasangan yang sedang
menanti buah hati. Seakan-akan mandul adalah vonis yang sudah tak dapat diubah
lagi. Hingga muncul pertanyaan apakah kemandulan dapat diobati ?
Padahal
kemandulan sendiri tak berarti semenyeramkan itu. Pasangan didiagnosa mengalami
kemandulan bila belum mendapatkan keturunan walaupun sudah melakukan hubungan
seksual secara aktif selama lebih dari satu tahun. Artinya kondisi kemandulan
bisa dialami pria atau wanita.
Pada pria
kemandulan bisa ditandai bila kualitas sel sperma di bawah standar. Bisa karena
kecepatan gerak sel sperma yang kurang, sel sperma yang terkandung dalam cairan
sperma di bawah standar atau malah tidak ditemukan sel sperma sama sekali.
Pemeriksaan kualitas sperma pada pria termasuk mudah dan relatif lebih murah
daripada pemeriksaan pada wanita.
Hampir semua laboratorium bisa mengerjakan
jenis pemeriksaan ini. Karena itu bila pasangan belum mendapatkan kehamilan
setelah lewat setahun maka pemeriksaan kesehatan reproduksi pria lebih
diutamakan. Menegakkan
diagnosa mandul pada wanita akan lebih rumit daripada pria. Karena organ
reproduksi yang dimiliki seorang wanita jauh lebih rumit dan kompleks. Hingga
penyebab kemandulan pada wanita bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih
beragam. Salah satunya adalah disfungsi ovulasi. Dimana ovarium tidak mampu
memproduksi sel-sel telur yang sehat. Kekurangan gizi dan kelainan hormon juga bisa
menjadi faktor yang menyulitkan terjadinya proses pembuahan. Sulitnya kehamilan
bisa terjadi pula saat rahim atau tuba falopii mengalami infeksi. Beragamnya
sebab kemandulan pada wanita ini membuat mereka lebih sering bertanya apakah
kemandulan dapat diobati ?
Jawaban bagi
pertanyaan apakah kemandulan dapat diobati tentu tergantung pada penyebab
kemandulan. Bila disebabkan oleh adanya infeksi, baik pada pria atau wanita,
tentu terbuka kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan setelah infeksi tersebut
diobati dengan tuntas. Tetapi bila penyebabnya bersifat tetap, misalnya organ
reproduksi pria tidak mampu menghasilkan sperma atau ovarium pada wanita
ternyata tidak bisa memproduksi sel telur. Berbagai terapi dan obat-obatan
tentu tidak bisa mengubah kondisi ini.
0 komentar:
Post a Comment