Rokok mentol
mempunyai rasa yang berbeda dan sering dianggap lebih ringan daripada rokok
biasa. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa rokok mentol ternyata
lebih berbahaya daripada rokok biasa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
perokok mentol memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami masalah
paru-paru.
Perokok
mentol lebih berisiko mengalami penyakit paru-paru
Perokok
mentol juga lebih berisiko mengalami penyakit paru-paru yang lebih serius
dibandingkan dengan perokok biasa. Beberapa penyebabnya adalah menumpuknya
lendir di saluran pencernaan dan kesulitan bernapas.
Hasil ini
didapatkan para peneliti setelah mengamati bahwa perokok mentol berusia muda di
Kanada merokok 2 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan perokok biasa. Jika
perokok biasa rata-rata merokok 26 batang seminggu, perokok mentol diketahui
bisa merokok hingga 43 batang per minggunya.
Penelitian
tersebut mengamati lebih dari 3700 perokok mentol dan lebih dari 1900 perokok
biasa berusia 45 hingga 80 tahun. Di awal pengamatan, diketahui bahwa perokok
mentol memang mempunyai risiko penyakit pernapasan dan risiko mengalami batuk
kronis (penumpukan lendir di saluran pernapasan) yang lebih kecil. Namun
demikian, ternyata selama 18 bulan penelitian, diketahui bahwa perokok mentol
mempunyai kesehatan paru-paru yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
perokok biasa. Mereka (perokok mentol) kesulitan berjalan selama 6 menit, dan
lebih mungkin mengalami kesulitan bernapas atau napas pendek jika dibandingkan
perokok biasa.
Bahkan
setelah para peneliti menghitung faktor-faktor yang lain seperti riwayat
penyakit dan usia, perokok mentol masih mempunyai risiko lebih tinggi sebesar
29 persen untuk mengalami penyakit paru-paru jika dibandingkan dengan perokok
biasa atau non-mentol.
Apapun
jenisnya, baik mentol ataupun non-mentol, merokok tetap merugikan kesehatan
anda. Jadi apabila anda seorang perokok, cobalah untuk berhenti merokok
sekarang juga karena kesehatan anda menjadi taruhannya. Semoga bermanfaat.
Simak pula Bahaya kanker pada kuku anda
Simak pula Bahaya kanker pada kuku anda
0 komentar:
Post a Comment